Realita Cinta dan Kehidupan

20/10/2010 22:46

Dari sebuah drama Jepang berjudul " Just The Way We Are" tentang seorang wanita muda bernama KANA yang mempunyai kehidupan liar dan tidak jelas, ia jatuh cinta pada seorang seniman bernama TATSUYA. Pada suatu saat ia menolong seorang wanita muda yang nyaris bunuh diri, ialah YUMIKO, wanita cantik, anggun dari keluarga terhormat yang bekerja sebagai librarian. Akhirnya tecipta sebuah persahabatan antara 2 wanita yang berbeda kehidupan, latar belakang dan karakter.

Ternyata kelembutan dan kecantikan Yumiko telah berhasil membuat hati Tatsuya yang dingin perlahan mulai merasakan getaran-getaran cinta yang disambut oleh Yumiko, walaupun saat itu ia telah bertunangan dengan seorang dokter muda dari kalangan terhormat pula.

Demi cintanya dengan Tatsuya, Kana rela melakukan segalanya untuk keberhasilan pria yang dicintainya itu. Bahkan ia rela menjual dirinya pada seorang pengusaha yang menawarkan peluang bagi kesuksesan Tatsuya, dan sebagai gantinya kana harus menghabiskan malam bersamanya di sebuah kamar hotel. Meski berat menjalani, namun demi Tatsuya akhirnya ia menyerahkan tubuhnya pada sang pengusaha.

Namun saat ia kembali dan menceritakan keberhasilannya mencari sponsor untuk Tatsuya, ia mendapati pria yang ia cintai itu telah mengikrarkan cintanya dengan sahabatnya sendiri, Yumiko. Kana yang menyayangi Yumiko itu akhirnya melepaskan segalanya dan mau tak mau merelakan pria yang selama ini diharapkannya kepada sahabatnya itu.

 Ternyata kehidupan perkawinan mereka tak seindah perjalanan cintanya. tatsuya mengalami kebangkrutan dan ia pergi meninggalkan Yumiko dalam keadaan hamil dan sakit-sakitan. Akhirnya Kana-lah satu-satunya orang yang bersedia merawat Yumiko, sebab keluarga Yumiko sudah tidak mengakuinya lagi sejak ia memutuskan meninggalkan tunangannya demi Tatsuya. Hari demi hari penyakit Yumiko semakin parah dan iapun meninggal setelah melahirkan putrinya. Dan pada akhirnya Kana memelihara dan membesarkan Yuna, putri Yumiko dan Tatsuya. Sementara Tatsuya....Pergi....

Demikian cerita tentang ironitas kehidupan dan cinta. Bahkan cinta sama sekali tak berpihak pada Kana padahal wanita itu berkorban segalanya demi cinta. Seandainya kita menjadi Kana, menyesalkah kita telah menolong Yumiko?? Mungkin sedikit terbersit dalam fikiran kita tentang penyesalan, mungkin kita berfikir seandainya saat itu Kana tidak perlu bertemu dan menolong Yumiko. Tapi apa yang bisa kita katakan jika seorang yang telah kita tolong, kita sayangi kita jadikan sebagai sahabat, ternyata dialah yang akhirnya mendapatkan hal sangat kita inginkan.....mungkin beginilah cinta, anomali cinta, aneh dan sulit dijelaskan secara logika...